Tunggu Aku 100 Tahun

Menunggu…

Ya! Menunggu!

 

Tiada genggam, selain kata…

Menunggu.

 

Hela waktu, hela dan waktu.

Lahirkan tanya berbuah satu.

 

… Kapan?

Semua jiwa mengerti awal, tapi siapa insan yang faham akhir?

Semua mata memandang satu. Tapi siapa tahu ujung seratus?

 

Kosong, hening…

Tiada apa tertinggal, Sayang…

Hanya satu jadi berulang.

 

Janji…

 

 

Jeruji, dari janji…

Samar harap, buram gelap.

Ya.

Sempurna kurung segala zaman.

 

Sungguh, harap apa dari sini?

Bukankah menanti lahir dari nanti?

Ayahnya nanti dan ibunya tunda.

 

Tunggu lah nenek moyangnya…

Tunggu lah nenek moyangnya…

 

 

Mengapa?

Ini yang berlanjut.

 

Mengapa harus menunggu?

Mengapa harus menanti…?

 

Ia bersabda dan semuanya jadi!

Di mana kami saat Langit tergaris?

 

Tunggu dan semua keturunannya.

Binasalah sana!

Tiada yang ingin bersama!

Tiada detik untukmu! Tiada masa bagimu!

Takkan ada dan takkan pernah ada!

 

Tidak…

Manusia takkan mengizinkannya…

 

Lalu…?

Lalu mengapa?

Lalu bagaimana?

LALU KAPAN TUNGGU BERHENTI?!

 

Hanya satu jawabnya, dan Maha telah sediakannya.

 

Untuk itu, lihat semua buatan-Nya!

 

Air dan awan, percik dan api.

Benih dan makan, buruk dan rupa.

 

Semua menanti, semua bermusim.

Sudah mengerti?

 

Takkan pernah.

TAKKAN PERNAH!

 

Untuk apa Maha berbuat?!

 

Jika Ia Pengasih, beri saja tanpa bangkit-bangkit!

Jika Ia Pemberi, curah saja tanpa perlu berkedip!

DIA CURANG!

 

Sebelum berkeluh, peganglah sekuntum.

Mari berkunjung pada temanku.

Yang Terujung dari Tunggu, Putra Bungsu dari Menanti.

 

Siapa?

 

Kenalkan dan kenali.

Kasih lah namanya.

 

 

Sudah mengerti?

Yang Kuasa tunggu untuk bertumbuh.

Mengapa begitu?

Karena yang tumbuh takkan cepat meruntuh!

Teguh kuat, tengah batu dan hujan.

Tegar sangat, seperti Ratu dan Raja!

 

Apa yang bertumbuh?

Apa yang ditunggu?

 

Inilah ujung dari menanti.

 

Abadi, indah, dan sampai s’lamanya.

 

Kasih.

 

Kasih itu menunggu, Sayang…

Kasih itu menunggu.

 

100 tahun pun… dan sesudahnya.

Leave a comment