Ia

Ia.

 

Terutama dari Utama.

Pembuat, Pencipta, Penjadi.

Pemahat, Pelukis, Penulis.

Penenun, Perawat, Pengasih.

 

Tidak ada yang ada dari yang ada tanpa Diri-Nya.

Segalanya, semuanya, seisinya.

Tak tertandingi, tak terpahami.

Besar, Indah, Mulia.

 

Berkuasa, Tanpa Batas, Tak Bersudah.

Tanpa Akhir, Tanpa Garis, Luar Angkasa.

 

Semua yang terlihat adalah Dia.

Semua yang terdengar adalah Dia.

Semua yang terasa, terkecap, teralam.

Semuanya Dia.

 

Yang kita tahu, yang kita tidak tahu.

Yang kita angguk, dan yang kita geleng.

Sempurna, Tiada S’perti-Nya.

Cahaya.

Dunia.

 

 

Dan Ia, terbungkus dalam hembusan abstrak di hari keenam,
menyeruak masuk ke dalam pembuluh tanah liat.

Jaring-jaring debu dan tanah.

Menghidupkan.

Dan Hidup di dalam.

 

Detak Jantung.

Aliran Darah.

Sitoplasma.

Untai Rambut.

Paru-paru.

 

Ke mana kita bergerak, Dia ada di sana.

Ke mana kita berdiam, Dia ada di sana.

 

Memenuhi, mengungkungi penuh.

Yang di mata dan tidak di mata.

Ada Dia di situ.

 

 

Di mana ada Allah bertindak sejauh ini?

 

Diam dan akui saja.

 

Dia mengasihimu di luar semua batas kemanusiaanmu.